Jumat, 17 Maret 2017

Dongeng anak si Kancil Menjadi Pemimpin

Dongeng anak si Kancil Menjadi Pemimpin - Suatu ketika seisi penghuni hutan berkumpul, mereka berkerumun disebuah lapangan di pinggir hutan. Si kancil yang sedang berada di pinggir kebun ketimun milik pak tani terheran-heran melihat para hewan berlarian menuju tengah hutan untuk berkumpul. "Hai Rusa, ada apa sih kok semua teman-teman berkumpul dilapangan?" tanya kancil kepada rusa. " Oh itu cil, kita khan akan memilih siapa pemimpin baru hutan ini, khan kamu tahu kalau pemimpin kita yang lama yaitu si singa sudah tua, dia ingin agar hutan kita ini punya pemimpin baru" jelas si Rusa. "Oh begitu ya" kata si Kancil.


Sebentar saja lapangan sudah penuh dengan hewan-hewan penghuni hutan untuk berkumpul memilih pemimpin mereka yang baru. Kemudian naiklah sang singa keatas sebuah batu besar di tengah lapangan untuk membuka rapat.
Baca juga cerita anak Kisah Anak Raja Yang Jujur Dan Baik Hati

Dengan auman yang keras sekali, si singa membuka rapat terbuka bagi para hewan penghuni hutan, kemudia dia berkata "Hari ini akan ada pemilihan pemimpin baru di hutan ini, tapi aku tidak akan memilih langsung dan kalianlah yang akan memilihnya sendiri lewat penilaian kalian serta akan diadakan lomba untuk memilih siapa pemimpin yang berhak menjadi pemimpin hutan ini menggantikan aku" kata si singa dengan tegas.

"Nah siapakah yang akan menjadi calon pemimpin, aku sudah berembug dengan dewan kehormatan hutan semalam dan sudah menentukan 3 nama yang akan kita panggil pagi ini untuk di lombakan agar terpilih menjadi pemimpin" si singa kembali menegaskan.

"Yang pertama adalah jerapah, yang kedua adalah monyet dan yang ketiga adalah si kancil", sontak semua anggota hutan bersorak-sorai mendengar tiga nama kandidat untuk menjadi pemimpin hutan kali ini.

"Nah lomba pertama adalah lomba memanjat pohon yang berada di dalam gua untuk mengambil bendera, siapa yang pertama kali merebutnya dia akan mendapatkan 1 poin" perintah si singa.

"Untuk lomba yang kedua adalah berlari menuju sungai melewati sawah pak tani dan merebut bendera disana kemudian kembali lagi ke dalam hutan dan akan mendapatkan 2 point".

Untuk lomba pertama, si jerapah sangat yakin menang sebab ia memiliki kaki yang panjang untuk sampai ke gua terlebih dahulu serta leher yang panjang untuk mengambil bendera di atas pohon.

Namun apa daya ternyata gua itu sangat sempit sehingga ia tidak bisa masuk kedalam, monyet dan kancil langsung bisa masuk kedalam namun apa daya si kancil cuma bisa sampai di bawah pohon ia tidak bisa memanjat, lain halnya dengan monyet yang langsung memanjat serta mengambil bendera.

Untuk saat ini si monyet mengantongi 1 point, untuk lomba kedua si jerapah menyerah karena keletihan.

Di lomba kedua, si monyet merasa yakin akan menang sebab ia sudah mengantongi 1 point dari lomba pertama. Dengan sigap ia langsung bergerak ketika peluit lomba ke-2 dibunyikan. Ia langsung naik ke pohon dan bergerak menuju sungai yang harus melewati sawah pak tani. Si Kancil mengikuti dari belakang dan tertinggal jauh.

Si Monyet yang tiba di sawah pak tani duluan merasa bingung. Sebab disana banyak sekali bendera dan umbul-umpul pak tani yang di pasang untuk menghalau serangga dan hama.

Naluri rakus si monyet pun muncul, ia langsung mencabuti semua bendera yang ada, sehingga memberi kesempatan kepada kancil untuk melewatinya. Sesampainya di sungai, tampak bendera sudah ada di seberang sungai. Si kancil yang sudah terlebih dahulu jalan akhirnya mengakui ketangguhan meloncat si monyet.

Namun setelah di pinggir sungai di monyet kebingunan karena ia tidak bisa berenang. Si Kancil yang sudah pernah menghadapi buaya, tanpa kendala menyebrangi sungai dengan punggung buaya dan akhirnya bisa membawa bendera kembali kedalam hutan.

Dan skor pun menjadi 2-1 untuk kemenangan si kancil. Dan akhirnya si kancil terpilih menjadi pemimpin di hutan. Namun ketika si singa mengalungkan bunga tanda terpilih, si kancil berkata, "Aku tidak ingin menjadi pemimpin karena kelicikan atau siasat tapi aku ingin kalian memilih pemimpin yang sesuai dengan keinginan kalian". Si kancil pun pergi dan akhirnya para anggota hewan hutan itu membubarkan diri.
Baca juga cerita anak Cerita Si Kancil Kerbau dan Buaya

Hikmah Dongeng anak si Kancil Menjadi Pemimpin kali ini adalah jika kita ingin menjadi pemimpin jadilah orang yang jujur serta arif dan bijaksana. Disiplin dalam menjalani hidup adalah ciri-ciri seorang pemimpin. Yuk kita baca-baca dongeng yang lain di blog http://www.dongenganakindonesia1.com/ ini, seperti dongeng si kancil melawan plagiat yang seru dan mengasyikkan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar