Kamis, 11 Februari 2016

Persahabatan Singa dan Tikus

Koloni Dongeng adalah Portal Edukasi yang memuat artikel tentang Cerita Dongeng Fabel Singa dan Tikus, Dongeng Anak Indonesia, Cerita Rakyat dan Legenda Masyarakat Indonesia, Dongeng Nusantara, Cerita Binatang, Fabel, Hikayat, Dongeng Asal Usul, Kumpulan Kisah Nabi, Kumpulan Cerita Anak Indonesia, Cerita Lucu,Tips Belajar, Edukasi Anak Usia Dini, PAUD, dan Balita.
Koloni Dongeng adalah Portal Edukasi yang memuat artikel tentang Cerita Dongeng Fabel Singa dan Tikus, Dongeng Anak Indonesia, Cerita Rakyat dan Legenda Masyarakat Indonesia, Dongeng Nusantara, Cerita Binatang, Fabel, Hikayat, Dongeng Asal Usul, Kumpulan Kisah Nabi, Kumpulan Cerita Anak Indonesia, Cerita Lucu,Tips Belajar, Edukasi Anak Usia Dini, PAUD, dan Balita.

Disebuah hutan yang dipenuhi pepohonan hijau nan rindang. Hiduplah keluarga tikus, mereka sedang menikmati suasana siang itu dengan banyak di rumah. Suasana yang agak sepi dengan semilir angin yang membuat siap saja akan mengantuk, Tak hanya keluarga tikus yang hari itu sedang bermalas-malasan di rumah. Hampir semua binatang berbaring tidur siang dengan nyenyak kecuali seekor anak tikus yang menggoyang-goyangkan kumisnya dan bermain-main dengan bayangannya. Dia lari kian kemari berputar-putar, dia sangat bergembira menikmati siang yang hangat itu.

Karena terlalu senang bermain, dengan berputar-putar mengejar ekornya sendiri sampai dia tak sadar telah jauh meninggalkan rumahnya. Saking asyiknya berlari-larian tanpa sengaja dia menubruk seekor singa besar yang sedang berbaring malas di bawah pohon. Tikus itu tidak menyadari dia telah menabrak sang Raja Hutan, yang disangkanya hanya sebatang dahan pohon. Baru dia tersadar ketika dia melewati hidung sang Singa dan merasakan panasnya hembusan nafas yang keluar dari lubang hidungnya.

Si Raja Hutan bergeming, hidungnya terasa gatal. Dia membuka satu matanya dan melihat seekor tikus abu abu di hadapannya, lalu ...Happp!! Dengan secepat kilat cakarnya menjepit ekor si tikus kecil. Si tikus mencicit ketakutan,"Jangan! Jangan wahai Raja Hutanku! Kasihanilah aku!" Dia berusaha melepaskan ekornya dari cengkeraman cakar sang Singa dengan putus asa. Tapi dia tidak bisa melepaskannya dan setiap kali sang Singa mengaum keras seperti halilintar, tubuhnya bergetar ketakutan. "Jangan! Jangan!" si Tikus bergidik "Jangan wahai Tuanku Raja! Kasihanilah aku. Lepaskanlah cakarmu dan biarkan aku pergi."

Tapi sang Singa malah meneriakinya lebih keras lagi dengan aumannya. Si Tikus mengumpulkan seluruh keberaniannya, lalu berkata membujuk, "Tentunya anda sang Raja Hutan tidak mau mengotori cakar Yang Mulia dengan darah tikus yang tidak berguna ini. Mohon lepaskanlah hamba!" Dan sang Singa malah menekan buntutnya lebih keras lagi dengan cakarnya. "Oh Rajaku! Jika engkau berkenan melepaskanku, suatu hari nanti aku akan menolongmu!"

Sang Raja Hutan tertawa terbahak-bahak "Hahahahahah..... apa aku tak salah dengar???!!!" Kata sang Singa kepada Tikus Muda. "dengan apa kamu akan menolongku??" tanya Singa karena merasa lucu mendengar perkataan terakhir si Tikus Muda. Si Tikus Muda hanya diam saja sambil menggigil ketakutan. Karena merasa kasihan, akhirnya Singa melepaskan cengkeramannya dan membiarkan si Tikus Muda itu pergi melarikan diri.

Beberapa bulan kemudian, si Tikus yang sedang berjalan jalan di hutan mendengar suara auman keras dari balik semak belukar. Dia mencari asal suara itu dan dia menemukan sahabatnya sang Singa terperangkap di dalam jaring pemburu. Sekarang sang Raja Hutan yang berguling-guling berusaha melepaskan diri dari perangkap, tetapi semakin keras dia berusaha, jeratnya semakin kencang. Si Tikus segera menyadari apa yang terjadi dan dengan cepat dia menggigiti jaring, dan tak lama kemudian sang Raja Hutan telah bebas.
"Kebaikan pasti akan dibalas kebaikan," demikian kata si Tikus sambil lari bermain lagi berkejaran dengan bayangannya, meninggalkan Singa yang masih bengong menatapnya. 

Sejak saat itu Singa bersahabat baik dengan Si Tikus Muda dan keluarganya. Kemanapun singa pergi berburu, si Tikus muda selalu ikut menemaninya.

Pesan Moral Cerita Dongeng Fabel Singa dan Tikus adalah : Berbuatlah kebaikan sebanyak mungkin, Niscaya perbuatan baik akan dibalas dengan kebaikan, balasan itu pasti datang dari Tuhan.

Koloni Dongeng memuat dengan lengkap unsur-unsur dan kaidah baku dalam menyajikan cerita dan dongeng, meliputi unsur Intrinsik yaitu meliputi Tema, Amanat/Pesan Moral, Alur Cerita/Plot, Perwatakan/Penokohan, Latar/Setting, dan Sudut pandang. dan kadang disertai unsur Ekstrinsik Cerita.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar