Kamis, 04 Februari 2016

Si Kikir dan Emasnya

Koloni Dongeng adalah Portal Edukasi yang memuat artikel tentang Dongeng Si Kikir dan Emasnya, Dongeng Anak Indonesia, Cerita Rakyat dan Legenda Masyarakat Indonesia, Dongeng Nusantara, Cerita Binatang, Fabel, Hikayat, Dongeng Asal Usul, Kumpulan Kisah Nabi, Kumpulan Cerita Anak Indonesia, Cerita Lucu,Tips Belajar, Edukasi Anak Usia Dini, PAUD, dan Balita.
Koloni Dongeng adalah Portal Edukasi yang memuat artikel tentang Dongeng Si Kikir dan Emasnya, Dongeng Anak Indonesia, Cerita Rakyat dan Legenda Masyarakat Indonesia, Dongeng Nusantara, Cerita Binatang, Fabel, Hikayat, Dongeng Asal Usul, Kumpulan Kisah Nabi, Kumpulan Cerita Anak Indonesia, Cerita Lucu,Tips Belajar, Edukasi Anak Usia Dini, PAUD, dan Balita.

Dikisahkan, di suatu sore Pak Tani berjalan kaki di tepian sebuah hutan dekat desa, tibalah ia disebuah tanah lapang di tepi hutan tersebut. Pak Tani terkejut, disana ia melihat seorang kakek tua renta yang sedang sibuk mengais-ngais tanah dari sebuah lubang di dekat bebatuan. lelaki tua yang jenggot dan rambut kepalanya sudah memutih kusam tidak dipelihara.

Dengan tersedu-sedu, sesekali tangannya yang gemetar mengusap air mata yang menetes di pipinya yang keriput. Pak Tani yang baik itu merasa iba, dihampirinya Kakek tua itu dan bertanya, "Ada apa Kek, apakah yang terjadi dengan kakek disini?" "Aku sedang mencari hartaku yang paling berharga, beberapa keping emas hartaku satu-satunya" lelaki tua itu menjawab sambil terus menangis."Aku menjual semua harta bendaku, rumahku, kebunku, ternak dan semua yang aku punya, semuanya untuk membeli emas itu. Dan sekarang emas hasil penjualannya semua hilang diambil orang!, kemarin aku menaruhnya di dalam lubang ini!" Sambung kakek tua itu. Air matanya terus turun membasahi pipinya. Tanganya masih terus mengais-ngais tanah dengan harapan emasnya bisa ditemukan.

"Saya khawatir kek," kata Pak Tani, "bahwa kakek sedang mendapatkan teguran bahkan hukuman sebagai orang kikir. Kamu sudah menukar semua kepunyaan dan barang barangmu yang bermanfaat untuk seonggok emas yang tidak berharga, yang tidak bisa kamu makan atau pakai." "Ini!" Pak Tani itu menambahkan. "Ini adalah sebuah batu, Kubur batu ini dan anggaplah ini adalah bongkahan emas milik kakek! Kamu tidak akan tahu bedanya." Kata pak tani sambil memberikan sebongkah batu kepada kakek Tua. kakek itu hanya diam, pandanganya menerawang seperti menyesali sesuatu. Sementara Pak Tani berlalu meninggalkan lelaki tua yang masih termangu sambil memegang batu dan menatap lubang kosong di hadapannya. Dia sangat menyesali kesalahan yang telah dilakukannya.

Pesan Moral Dongeng Si Kikir dan Emasnya adalah : Sebaik-baiknya harta adalah harta yang bisa bermanfaat bagi diri sendiri dan juga orang lain. Menimbun dan menyimpan harta dengan tidak dimanfaatkan adalah perbuatan orang kikir. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar